Selasa, 15 Maret 2011

dikit cuplikan dari SID

"...Penampilan di Jakarta banyak mendapat reaksi positif, menurut Anda apa kehebatan band Anda sendiri?
Enggak ngerti ya. Kalau analisa kami, di Indonesia ini belum ada band kayak kami. Maksudnya band punk rock yang bisa menembus major namun enggak berubah. Biasanya band-band Indonesia kalau sudah masuk major label, pasti banyak kompromi. Mereka bakal bikin lagu-lagu cinta. Kami enggak berubah sama sekali, kami tetap SID seperti tahun 1995 sampai 2003. Ya, orangnya itu-itu aja.

Biasanya kan banyak grup musik yang mau kompromi dengan pasar?
Kita bukannya tidak butuh duit, tapi kami enggak mau melacurkan diri demi duit. Kalau sekarang misalkan ada orang yang memberikan kami sebuah media buat mengekspresikan diri, sementara kami bisa dapat sesuatu dari sana, kenapa enggak?

Musik itu mahal banget harganya. Saya (Bobby, red) sebagai pemain gitar, misalnya senar putus, itu duit dari mana? Kami harus beli dari mana? Belum lagi kami perlu sound system, perlu kable, ini dan itu yang harganya enggak murah. Karena itu kami masuk major label ini untuk mendapat duit agar bisa menyediakan peralatan yang lebih bagus lagi. .."

Tidak ada komentar:

Posting Komentar